Mazmur 27

Takut atau Percaya?

27 September 2023
GI Jokhana

Pada tahun 1812, misionaris dan ahli bahasa terkenal Henry Martyn menyelesaikan penerjemahan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Persia. Dia sadar bahwa terjemahannya memerlukan persetujuan raja supaya bisa diterima di Persia (sekarang Iran). Dia memiliki dua salinan terjemahan Perjanjian Baru yang disiapkan dengan tulisan tangan yang indah. Sebelum karyanya dihadirkan ke hadapan raja, Henry terlebih dahulu dihadapkan dalam sidang para menteri. Dalam pertemuan itu, salah satu petinggi berdebat dengannya. Selama dua jam, orang-orang menyerang Henry secara lisan, menyela dia dan mengatakan segala macam kebohongan tentang dia dan bukunya. Henry berdiri sendiri, satu lawan sepuluh. Akhirnya, salah satu pejabat berdiri untuk mengajukan pertanyaan krusial. Ia menantang Henry untuk menyangkal imannya. Pengadilan terdiam. Hasilnya, Henry Martyn dengan berani menolak untuk menyangkal imannya dan sebaliknya menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Lawannya sangat marah dan mengancam akan mencabik lidahnya karena menghujat. Ada ketakutan bahwa bukunya yang berharga akan dihancurkan saat itu juga. Hanya karena kasih karunia Tuhan, nyawanya dan terjemahannya bisa lolos. Kemudian, dia menyelesaikan terjemahan Mazmur ke dalam bahasa Persia. Henry dikenang sebagai orang yang berani.

Kita membutuhkan keberanian yang berpusat kepada Kristus seperti yang diteladankan oleh Henry. Kita mungkin takut membela iman kita kepada Kristus bila kita sendirian: baik saat kita bersama atasan atau teman atau dalam reuni keluarga dengan banyak anggota keluarga yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Mazmur 27 adalah mazmur keyakinan dan keberanian. Mazmur ini dimulai dengan pertanyaan, "Kepada siapakah aku harus takut?" dan diakhiri dengan pernyataan, "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!" Secara manusiawi, Raja Daud merasa takut terhadap musuh-musuhnya. Namun, dia menaruh keyakinannya pada TUHAN. Di tengah berbagai ancaman, dia berkata, "aku tetap percaya" (27:1-3). Ia merasa aman dalam perlindungan TUHAN (27:4-6). Dia yakin bahwa TUHAN akan menolong dan tidak meninggalkannya (27:7-14). Bagi Daud, TUHAN adalah "terang", "keselamatan", dan "benteng" hidupnya. Terang menggambarkan keamanan. Kegelapan berarti bahaya. TUHAN menjaga Daud dari marabahaya. Keselamatan menggambarkan keluputan dari ancaman. TUHAN akan meluputkan Daud dari kekerasan musuh-musuhnya. Benteng adalah tempat perlindungan yang kokoh. Daud dapat mempercayakan hidupnya kepada TUHAN. Apakah Anda berada dalam bayang-bayang ketakutan saat ini? Nantikanlah pertolongan TUHAN dan percayalah!

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design